Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia
Kisah dua ibu yang mengalami perjalanan hidup hampir sama
Kisah Ibu pertama
Di sebuah tempat praktek dokter di kota Samarinda, terlihat seorang nenek sedang menunggu antrian seorang diri, pakaian yang sederhana terlihat membawa tongkat yang mungkin menemani setiap langkahnya,.Petugas mempersilahkan sang nenek memasuki ruang praktek Sang dokter. “malam nek, ada yang bisa saya bantu?”Sapa sang dokter. “malam dok” jawab sang nenek dengan suara khasnya “saya ingin memeriksakan kesehatan saya” sambung sang nenek, ”silahkan nek, nenek sendirian?’Tanya sang dokter lagi , sang nenek terdiam sambil menghela nafas ”iya dok, saya seorang diri’ “ silahkan nek….”dan dalam pemeriksaaan dokter sang nenek menceritakan kisah hidupnya. Hingga selesai pemeriksaaan sang dokter melihat tempat praktek tiada pasien lagi dan beliau bersedia mengantar sang nenek. Tempat tinggal sang nenek berada di pinggiran kota yang memang untuk menjangkau kota harus berjalan kaki kurang lebih 200m dan baru dapat alat trasnportasi. Akhirnya sampailah Sang dokter ke tempat tinggal sang nenek di sebuah rumah megah, tampak seorang anak muda yang lagi mencuci mobil di perkarangan rumah, Sang dokter bertanya”siapa yang mencuci mobil itu nek?” sang nenek tersenyum dan menjawab “itu anak saya dok”, sang dokter terpana..miris sekali melihatnya
Kisah Ibu Kedua
Ibu - Iwan Fals
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah
Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...
Ibu
Ibu
Pagi yang cerah seorang ibu tua berjalan menyusuri sejuknya udara pagi seorang diri, sungguh ringan langkah sang ibu Karena telah terbiasa dan menjadi rutinitas hariannya. Tapi ada yang beda dengan pagi ini sang ibu mendapat tumpangan dari seorang suami istri yang kebetulan ketemu dengannya. Sungguh baik pasangan tersebut tanpa mengenal siapa dantanpa ada rasa takut tetap menolong sang ibu. Dalam perjalanan menuju tempat tujuan sang nenek bercerita, kalau setiap hari dia selalu berjalan menuju sekolah TK cucunya yang sangat jauh, dikarenakan sang anak yang sangat sibuk sampai tak bisa menjemput sang cucu. Sang ibu sangat senang bila hujan turun karena dingin udaranya walau beliau pernah beberapa kali terpeleset/terjatuh karena licinnya jalan. Lain halnya Kalau panas bukan hanya debu yang mengaggu tapi juga udara yang sangat panas.
Sang ibu bila menjemput sang cucupun untung-untungan karena kalau sang cucu tak berkenan ikut beliau maka sang nenek akan mengantar ke rumah sang anak yang ternyata tak seberapa jauh dari sekolah sang cucu dengan menggunakan ojek. Kalau tak berungtung maka sang nenek kembali tanpa sang cucu dengan menyusuri jalan yang sama ketika pergi tadi. Tapi sang nenek tetap melaluinya dengan tersenyum.
Ibu dari sang cucu adalah seorang pekerja tetap sebuah kantor pemerintahan setiap hari bekerja dengan menggunakan mobil. Dan sang anak yang tinggal bersebelahan rumah dengannya bekerja dan memiliki kendaraan roda dua lebih dari satu. Rumah yang mereka tinggalin adalah pemberian dari sang ibu tua renta dan suaminya yang bekerja, dan mereka berhasil dalam hal pendidikan karena anak-anaknya sarjana. Dan Jalan yang ditempuh sang nenek kurang lebih 5km.
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
“Seseorang datang menghadap Rasulullah SAW dan bertanya: Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli dengan baik? Rasulullah SAW. menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah SAW. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah SAW. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah SAW. menjawab lagi: Kemudian ayahmu.”(Shahih Muslim No.4621)
Sebelum engkau dikandung, Ibu menginginkan engkau ada. Sebelum engkau dilahirkan, Ibu telah mengasihimu. Sebelum engkau keluar dari kandungan, Ibu pun rela mati untukmu. Inilah keajaiban kasih sayang Ibu.
SELAMAT HARI IBU
TIADA TARA KASIH SAYANGMU BUNDA
